"Guru Menulis dan Berprestasi" oleh Sigit Suryono, M.Pd

RESUME – 170420
Belajar Menulis Gelombang ke-7
Jumat, 17 April 2020
Pukul 19.00 – 21.00 WIB



Sigit Suryono, M.Pd
Lahir di Sleman, 20 November 1976. Beliau adalah guru SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul yang meraih banyak prestasi keguruan dan mengikuti beberapa organisasi penting di bidang pendidikan. Salah satunya, beliau pernah meraih juara pertama guru berprestasi SMP tingkat nasional tahun 2015 maupun sebagai duta belajar rumah kemdikbud tahun 2018.

Pada pembelajaran kali ini, pak Sigit berbagi pengalamannya dengan kami peserta Belajar Menulis Gelombang ke-7 dengan tema “ Guru Menulis dan Berprestasi.” 

§  Buku pertama yang ditulis beliau bersama istri berjudul “Aku Ingin Menghitung Rembulan.” Pada tahun 2017 berhasil menjadi salah satu desiminator terbaik literasi SMP tingkat nasional.

§  Beliau sering membuat coretan artikel, berita dan juga tutorial yang di upload di web pribadi yaitu www.ciget.info maupun di www.inobel.id  

§  Kunci keberhasilan awal, antara lain

   1.      Pendidikan amat penting bagi kita saat akan terjun ke dunia kerja
   2.      Pemilihan jurusan S2 yang tidak linier


§ Saat kita benar-benar ingin mengikuti lomba tingkat nasional, maka kita harus melakukan:

    1.      Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang kita ikut lombakan
    2.      Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan, artinya karya yang kita tidak     maksimal karena hanya membuat saat untuk lomba
   3.  Jika kita lolos ke nasional, perlu dilihat kembali apa yang dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut (karya atau presentasinya?)
    4.      Siapkan diri, pribadi, mental, dan juga fokus pada lomba
    5.  Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan disampaikan, jangan menyimpang pada saat presentasi yang hanya memakan waktu.


  §  Persiapan menuju guru berprestasi tingkat nasional, antara lain:

1.    Cermati isi dari pedoman berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat kota/kabupaten, tingkat provinsi, dan tingkat nasional.
2.    Buat portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi (kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa surat tugas, piagam, dan lain-lain yang dilegalisir atasan langsung).
3.  Persiapkan naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ibu guru miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman tingkat nasional (karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang lainnya seperti eksperimen, R&D, dan lain-lain), jangan lupa buat presentasinya menggunakan powerpoint atau yang lainnya.
4.     Buat makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman (jika tidak ada ketentuannya, maka tidak perlu dibuat).
5. Persiapkan video pembelajaran untuk satu tatap muka yang mencerminkan proses pembelajaran yang benar sesuai dengan RPP yang kita buat.


  § Tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul, antara lain:

1.      Tes tertulis, meliputi kompetensi pedagogik dan kompetensi professional
2.   Tes wawancara, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial, dan komptensi kepribadian
3.      Presentasi dan wawancara karya tulis ilmiah


§  Tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi tingkat Provinsi DIY, antara lain:

1.      Tes tertulis Tes tertulis, meliputi kompetensi pedagogik dan kompetensi professional
2.   Tes wawancara, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial, dan komptensi kepribadian
3.      Psikotest

4.      Presentasi dan wawancara karya tulis ilmiah

§  Tahapan-tahapan seleksi guru berprestasi tingkat Provinsi DIY, antara lain:

1.      Tes tertulis Tes tertulis, meliputi kompetensi pedagogik dan kompetensi professional
2.  Tes wawancara, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial, dan komptensi kepribadian
3.      Psikotest
4.      Presentasi dan wawancara karya tulis ilmiah



Q & A:
Q : Apa yg dirasakan bapak pada saat gagal dalam lomba juga saya sudah alami. Akan tetapi apabila motivasi dalam  diri kita selalu dipacu maka kita akan mendapatkan namanya juara. Kuncinya adalah belajar, belajar dan belajar terus. Apa saja yg dinilai pada saat presentasi karya kita pak?
A :  Yang paling utama yang dinilai saat presentasi adalah penguasaan pada karya kita itu sendiri adalah nilai yang utama, kebanyakan kita gagal saat presentasi karena kita kurang menguasari karya kita secara detail baik dalam file presentasinya maupuan laporan yang kita buat. (Hal ini bisa terjadi dikarenakan kita merasa bahwa kita sudah menguasai karya yang kita buat sendiri tanpa di baca ulang, tanpa dipahami ulang), maka saat akan presentasi jauh hari saya sudah membaca berulang-ulang dan juga mencoba mempresentasikan secara tepat dan durasi waktu yang kita butuhkan kita mempraktekkan juga presentasi yang akan kita lakukan secara berulang ulang untuk menghindari noise "gangguan" baik dari diri sendiri misal nervous dan kurang siap, maupun dari alat yang kita gunakan untuk presentasi seperti file error, laptop bermasalah, listrik mati dan lain-lain). Selanjutnya, kita perlu memperhatikan pertanyaan yang di ajukan oleh juri kita jawab dengan baik jika kita sudah siap.

Q : Tadi disampaikan bahwa untuk ikut lomba persiapan harus 1 tahun lebih supaya ruh kita ada. Bagaimana menyiasati jika persiapan yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan tema lomba?
A :  Pasti akan muncul nervous dan mental down. Kalau judul yang kita buat lolos masuk ke tahap selanjutnya untuk dipresentasikan di ajang lomba walupun temanya salah. Hal ini pernah saya lihat (yang mengalami teman dari daerah Sumatera saya lupa nama beliau) saat lomba Forum Ilmiah Guru Tingkat Nasional tahun 2013. Beliau salah tema, salah penelitian namun tetap bisa lolos ke nasional) yang beliau lakukan adalah tetap menyampaikan materi presentasi dengan mantap, fokus dan saat ditanya oleh juri temanya kok tidak sesuai dengan tema lomba, beliau menjawab dengan tenang, dan fokus walaupun tidak juara), namun intinya kita menguasai betul karya yang kita buat dan kita kerjakan dan berusaha secara maksimal mempresentasikan pada ajang lomba tersebut.

Q :  Motivasi diri bapak sangat kuat, bagaimana dan apa resepnya?
A :  Resep dari ibu saya "Menang cacak kalah cacak" dan juga dorongan dan motivasi yang kuat dari istri yang siap mereview karya saya kebetulan istri satu jurusan di teknologi pembelajaran. Kami bersinergi dengan baik.

Q :  Untuk gupres ini berdasarkan ajuan pribadi atau sudah ditunjuk oleh dinas pendidikan?
A :  Untuk gupres saya mengikuti seleksi 2 kali tahun 2013 baru juara 2 tingkat kabupaten, kemudian mengikuti kembali tahun 2015 yang  diajukan oleh kepala sekolah untuk mengikuti seleksi tingkat kabupaten karena pada tahun tersebut tidak ada guru di sekolah saya yang mau (sebelumnya digilir pertahun sudah ditunjuk oleh KS 2 tahun sebelum lomba gupres), sehingga KS saya meminta saya untuk maju di tahun 2015 dan alhamdullillah saya lebih siap dan lebih komplit dari tahun 2013 sehingga bisa jadi juara 1 di kabupaten sampai juaran 1 nasional. Lawan di kabupaten th 2015 saya 22 orang guru, di provinsi 5 guru (di DIY hanya 5 kabupaten) di nasional tahun 2015 ada 33 provinsi.

Q :  Label hampir sama dengan apresiasi. Apa perbedaannya?
A :  Label adalah bagian dari apresiasi. Jadi diantara cara mengapresiasi adalah memberikan label positif, menghargai dengan segera ketika proses berjalan, tidak menunggu hasil akhir.

Q :  Siapakah orang-orang paling berpengaruh di balik prestasi bapak?
A :  1. Bapak-ibu saya yang sudah mempercayai untuk belajar terus walaupun hampir gagal (DO), 2. Istri saya yang terus memotivasi dan mereview penelitan dan karya saya, 3. Keluarga besar sekolah saya dari KS, guru dan siswa yang membebaskan saya untuk selalu bereksprerimen dan berinovasi, dan dinas dikpora baik provinsi maupun  kabupaten yang memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi ilmu.

Q : Untuk ikut lomba harus menyiapkan portofolio 8 th . Secara otomatis bapak memang sdh menyiapkan  waktu sangat panjang. Apa yg membuat anda memilih mengikuti lomba dg harus siapkan berkas selama 8 tahun?
A : Gupres sebenarnya bukan pilihan bu... namun itu semua merupakan rekam jejak saya selama mengajar, berinovasi, dan juga melakukan penelitian. Hal itu karena dorongan bapak ibu saya agar selalu disiplin untuk naik pangkat setiap 2 tahun sekali dan saya pernah membantu ibu saya saat saya masih kuliah pemberkasan ke IV b ibu, sehingga saya mengikuti jejak beliau untuk menyimpan hampir semua arsip yang penting dan ternyata dapat dimanfaatkan di kemudian hari tepatnya tahun 2013 dan 2015 bisa saya gunakan.
Q : Saya mau tanya tentang karya tulis ilmiah misalnya PTK... ketika saya ingin membuat PTK tentang metode pembelajaran dan diterapkan ke siswa saya hasilnya selalu sesuai yang saya harapkan sehingga saya merasa gagal, akibatnya tdk mungkin dibuat laporan PTK. Saya lihat kebanyakan teman-teman juga data nilai siswa tdk ada yg asli. Mohon bantuan sarannya pak, apa yang harus saya lakukan untuk bisa mendapatkan data asli seperti harapan saya?
A :  Uuntuk PTK seharusnya yang benar adalah yang ibu lakukan sesuai dengan apa adanya bukan dibuat-buat nilanya, ibu buat aja laporannya sehingga bisa digunakan untuk dupak dan pengembangan diri.

Q :  Apakah untuk  mengikuti  seleksi gupres (memiliki buku dan karya sastra lain) dibutuhkan dalam seleksi?
A :  Tidak bu, buku dan karya sastra hanya sebagian kecil dari karya ilmiah maupun publikasi ilmiah. Pada saat saya mengikuti seleksi gupres tahun 2015 saya tidak mempunyai buku maupun karya sastra namun saya menggunakan berbagai artikel yang saya tulis di blog saya di ciget.info, sedangkan untuk hal yang menonjol yang memang kekuatan paling besar saya adalah di bidang TIK dan karya saya yang paling banyak adalah media pembelajaran : http://ciget.info/wp-content/uploads/2016/04/3.pdf

Q : Alhamdulillah, berkah dari membuat buku, saya kemarin (2019) juga juara 1 Gupres Tingkat Kabupaten. Namun di propinsi belum berhasil, karena termasuk persiapan  belum maksimal. Yang saya tanyakan, bagaimana cara membuat power point yang baik? Berhubungan dengan materi nggih pak? Apakah power point satu halaman/ lembar?
A :  Mantap bu... di Purbalingga saya kenal teman lama Pak Wahyudi guru "Matematika" jika ibu kenal salam buat beliau. Oh iya untuk membuat power point harus kita siasati dengan melihat waktu presentasi sehingga biasanya 10 menit, maka untuk mensiasasi penting untuk belajar infografis sehingga informasi yang kita buat bisa menampilkan hampir semua karya kita dengan sedikit slide. Biasanya yang dibuat slide hanya di bab 1, bab III, IV, dan V.

Q :  Bapak pernah menulis 9 tahun baru selesai. Mengapa bisa begitu? Tolong bagi kisahnya.
A : Karya yang saya buat bersama istri ini berupa cerpen hanya 10 judul, namun cerpen ini mengisahkan perjalanan anak saya yang pertama Muhammad Yunus Baskara, dari kecil sampai besar setiap ada pertanyaan yang menggelitik dan susah untuk dijawab oleh saya maupun istri akhirnya jadi cerpen dan itupun butuh waktu yang lama dari bayi sampai dia berumur 10 tahun, sehingga karya tersebut benar-benar saya jiwai dan saat presensi pada saat desiminasi tingkat nasional bisa menjadi salah satu yang terbaik karena penjiwaan dan  penguasaan karya.

Q :  1. Mohon dijelaskan tipsnya agar bisa menjadi pemenang DRB?
       2. Tadi pak Sigit menjelaskan bhw utk menjadi Gupres harus memberikan evaluasi diri, adakah contoh naskahnya pak?
A :  Untuk menjadi DRB maka tips yang harus dilakukan adalah dengan cara mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar melalui web simpatik.belajar.kemdikbud.go.id Selanjutnya mengikuti seleksi tiap level dari level 1 sampai level 4, jangan lupa kita tulis semua aktivitas dan kegiatan kita saat mengikuti seleksi tiap level tersebut di web/ blog kita, selanjutnya kita kita melakukan sosialisasi ke sekolah kita dan beberapa sekolah yang ada di sekitar kita jangan lupa tetap di catat dan ditulis serta ada foto ataupun video yang  kita buat dan di publish di web / blog. Itu akan berguna saat kita terpilih menjadi DRB karena akan ada seleksi kembali untuk memilih yang terbaik, terinovatif maupun terkreatif. Saya mendapatkan yang terinovatif pada saat itu karena semua kegiatan yang saya lakukan tercatat dan bisa ditampilkan pada panitia seleksi DRB. Untuk naskah berpractice nanti saya upload berikan linknya.

Q :  Bagaimana cara menghadapi pertanyaan dari juri yang tidak bisa kita prediksi?
A :  "Improvisasi pak," pertanyaan juri yang tidak kita prediksi maka kita harus tetap tenang, dan fokus, serta berusaha menjawab sebaik mungkin pertanyaan juri tersebut dengan jujur.

Q :  Tertarik dengan cerita bapak, ternyata memang benar pepatah “Kegagalan adalah sukses yang tertunda”. Kegagalan menjadi cambuk buat kita menjadi lebih semangat. Mohon maaf, ketika bapak berhasil gurpres, jika ada biayanya, apakah dinas terkait membantu bapak utk persiapan ke tingkat selanjutnya dalam hal pendanaan ? Ataukah biaya sendiri ?
A :  Semua biaya sendiri bu... Tahun 2015 saat juara 1 kabuaten tidak ada penghargaan dalam bentuk rupiah. Saya menerima penghargaan dalam bentuk plakat saja, dan diberi baju batik, sementara saat di provinsi saat juara 1 dapat uang pembinaan 5 juta itupun diterima tidak langsung sehingga saat ke nasional masih tetap biaya sendiri. Namun saya sudah terbiasa lomba dengan biaya sendiri yang kita butuhkan adalah surat ijin, maupun surat tugas dari atasan sehingga kita legal untuk mengikuti kegiatan berbagai lomba.

Q :  Apakah faktor pendidikan sangat berpengaruh dalam penilaian gupres? Karena tahun kemarin saya mengikuti lomba gupres tingkat kabupaten mendapat juara 2. Walaupun nilai saya kata juri paling tinggi dibanding teman yg juara satu . Kata juri karena faktor pendidikan , sy baru S1 sementara yg juara 1 pendidikannya S2 padahal kata juri nilai ujian tulis, presentasi makalah nilainya di bawah saya.Mohon penjelasannya!
A :  Tidak bu, pendidikan tidak terlalu berpengaruh pada gupres walupun nilai untuk S1, S2, maupun S3 berbeda itu saat penilaian portofolio, namun jika karya kita lebih baik dan lebih banyak, serta saat presentasi kita lebih baik dari yang memiliki pendiidkan lebih tinggi, maka kita pun pasti akan jadi juaranya. Hal ini saya ketahui karena saya jari juri untuk seleksi gupres di kabupaten gunungkidul dari tahun 2016-2018. Namun beda dareah saya juga tidak bisa menjawab bu mungkin ada subjektifitas berkaitan dengan pendidikan. Jika petunjuk penilaian di pedoman gupres digunakan selisih pendidikan hanya sedikit dan bisa dikejar dengan karya dan produk yang lain.

Q :  Bagaimana strategi kita, agar menghasilkan BP dalam kurun waktu 1tahun ini? misalnya untuk maju kembali tahun berikutnya, karena tema di BP belum kita ketahui. Sejauh ini yang saya perhatikan dari lomba tersebut, jika kita dari SMK harus berkaitan erat dengan SMK. Bagaimana menurut bapak?
A :  Untuk tahun ini saya juga belum tau bu apakah akan terus dilanjutkan atau dipending. Namun yang terpenting untuk BP mengacu pada tahun lalu jika belum ada pedoman gupres tahun ini, dan ibu tinggal menyempurnakan BP tahun yang lalu dengan inovasi bisa di tampilan, di presentasi, maupun perbaikan naskah.

Q : Menurut bapak seberapa greget sih guru guru sekarang untuk berkarya, berinovasi dan berprestasi? Adakah peran KS untuk greget guru dalam hal tersebut? Pengalaman Pak Sigit bagaimana?
A :  Saat ini guru semakin banyak yang berkarya, beinovasi maupun memiliki prestasi yang baik. dan menurut saya sendiri peran KS penting namun yang  lebih utama adalah diri kita sendiri sejauh mana kita akan maju dan berkembang tentu hal itu dari diri kita sendiri.


Q :  Setelah capaian anda yg luar biasa ini. Apalagi target capaian yg ingin anda raih?
A :  Target mencari bonus omjay...misalah Desiminasi adalah bonus, DRB adalah bonus... kita tetap berkarya siapa tau bisa mencari bonus yang lain.... alhamdulillah proposal saya hari ini bisa lolos untuk mendapatkan untuk research grants dari seaqis P4TKIPA yang diumumkan hari ini ... itu adalah juga bonus. Maka karena target sudah tercapai tetaplah bekerja, berkarya dan berikhtiar siapa tau bisa berguna dan bermanfaat kedepannya.

Kesimpulan
Bagi para guru pesan saya adalah teruslah belajar, berkolaborasi dan berbagi agar ilmu yang dimiliki agar bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Bekalilah muridmu sesuai dunianya, karena mereka akan hidup di zaman mereka yang sangat berbeda dengan zamanmu. dan jangan lupa Belajar dimana saja, kapan saja, dengan  siapa saja ("Rumah Belajar").



Yuni Riyanti
SDN Porisgaga 5                           
Kota Tangerang











Komentar

  1. ayo ikut gupres dan duta rumah belajar tahun ini

    BalasHapus
  2. iya om, alhamdulillah sudah dilewati tahun ini dengan inobel.. ini lg daftar pembatik. mksh motivasinya

    BalasHapus
  3. makasih mba dita sudah berkunjung 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar