"Menulis Tanpa Ide" oleh Budiman Hakim


RESUME – 07042020

Hari, Tanggal : Selasa, 7 April 2020

Menulis Tanpa Ide

Nara Sumber :

BUDIMAN HAKIM 
Pegiat Literasi
Budiman Hakim mengawali karir sebagai copywriter di Advertising Agency, Leo Burnett, kemudian pindah ke Advertising Agency Ogilvy. Selanjuta membangun agency sendiri yang bernama MACS909 da menduduki jabatan sebagai Creative Advisor. Berbagai penghargaan banyak diraih baik itu di ajang festival periklanan lokal dan internasional. Sekarang ini Budiman Hakim lebih memfokuskan diri sebagai pengajar, baik itu di kampus, pengusaha UKM dan korporasi di Indonesia. 



Pendidikan : S1 Fakultas Sastra Perancis, Universitas   Indonesia.



Pengalaman: Telkomsel, Indosat, McDonald’s, Nestle, Djarum Black, Ovaltin, Toyota, Bank Danamon, Lippo Bank, California Fred Chicken, Sampoerna, Permen Frozz, Konimex, Dll.

               

Penulis buku : Lanturan Tapi Relevan (Penggalian ide untuk Iklan), Ngobrolin Iklan Yuuuk. (Iklan dengan segala pernak-perniknya) Sex after Dugem (Kehidupan keseharian seorang copywriter), Go West and Gowes (Kehidupan keseharian seorang copywriter), Si Muka Jelek (Kehidupan keseharian seorang copywriter), Saya mau jago presentasi, Saya mau jadi copy writer, Saya mau jadi creative director, Si Kampret Master Selingkuh (Novel) , Storytelling terbaru danMenulis Tanpa Ide.


Social Media       : IG budiman_hakim, Twitte @budiman_hakim, FB Budiman Hakim

“Menulis Tanpa Ide” sebenarnya adalah judul buku Om Bud (sapaan hangat Bpk. Budiman Hakim) yang terbaru. Berikut adalah materi yang beliau sampaikan :

§  Tulisan yang bagus adalah tulisan yang mampu menggugah emosi pembacanya.
Cara menilainya yaitu, apakah kita mampu membuat pembaca terbahak-bahak? Artinya ketika orang menangis atau tertawa maka disitulah saat tulisan kita mampu menggugah emosi pembacanya.

§  “Writers Block” adalah istilah untuk para penulis ketika tidak memiliki ide. Ada 2 hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasinya, yaitu:
1.       Memanfaatkan emosi
Yaitu dengan cara menuliskan semua perubahan emosi dalam kehidupan kita sehari-hari. Metode ini biasanya disebut dengan CERPENTING (Cerita Pendek Tidak Penting). Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa remeh yang terjadi di sekeliling kita. Meskipun ceritanya sepele tapi kita bisa dibuat tertawa atau terharu atas peristiwa itu, dengan kata lain emosi kita tergugah. Contoh perbedaan cerita penting dan tidak penting:
a.       Dilema diajak pacar untuk pindah agama (penting)
b.      Anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba (penting)
c.       Sebagai orangtua sering ngakak melihat kelucuan anak (tidak penting)
d.      Lagi naik motor lalu kehabisan bensin, sementara kita juga lupa membawa uang karena tidak sempat ke ATM, sudah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak (tidak penting).

Contoh CERPENTING-1

BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT

Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.

“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.

“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.

Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”

“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.

“Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”

Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”

“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”


Contoh CERPENTING-2

PERCAKAPAN DI SEBUAH BAR

Saat itu saya sedang berada di sebuah kafe dan duduk di bar bersama Boni. Karena home band yang main gak bagus, akhirnya kami memutuskan untuk ngobrol aja ngediskusiin band-band yang kami suka.

“Eh, Bon. Lo tau Superman is dead?” tanya saya.

Di luar dugaan Boni menjawab,

“Hah? Innalillahiiii….Kapaaan????” tanya Boni.

Hahahahahahaha…tentu saja saya ngakak abis mendengar omongannya.


2.       Memancing emosi

Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya." Ada lagi yang kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu.” Masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Setelah saya coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas. "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU."
Caranya begini: Coba perhatikan sekeliling kalian. Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera. Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat. Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang. Contoh kita melihat ada 6 benda yang ada di sekililing kita, yaitu :
1.     PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP


 "PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong  yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Satu hal yang perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN. Padahal kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi. Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk membuat tulisan pemancing ide. Misalnya kentongan satpam komplek yang sedang memukul tiang listrik (pendengaran), bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita (penciuman), rasa kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa (pengecapan),  rasa jijik ketika seekor kecoak berjalan di atas kaki kita (perabaan) dan masih banyak lagi.


YUNI RIYANTI
SDN Porisgaga 5
Kota Tangerang

Komentar